BERITABANJARMASIN.COM - Pemerintah Kota Banjarmasin mulai bergerak cepat memperbaiki Tempat Pembuangan Akhir Sementara (TPAS) Basirih, menyusul lampu hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Setelah lebih dari dua bulan ditutup karena pelanggaran pengelolaan, TPAS Basirih akan ditata ulang tanpa kembali menjadi tempat pembuangan sampah aktif.
“Kementerian sudah memberi jawaban. Intinya, silakan perbaiki TPAS Basirih, tapi bukan untuk kembali membuang sampah,” ujar Wali Kota Banjarmasin, H. M. Yamin HR, saat meninjau langsung lokasi TPAS Basirih.
Didampingi Ketua TP PKK Hj Neli Listriani dan jajaran dinas teknis, Yamin menegaskan bahwa Pemko berkomitmen meninggalkan praktik open dumping.
“Kami akan menerapkan sistem sanitary landfill. Tidak boleh lagi ada penumpukan terbuka,” ujarnya.
Sampah tetap akan dibuang ke TPA Regional Banjarbakula, sementara TPAS Basirih difokuskan sebagai lokasi percontohan tata kelola dan sanitasi yang baik.
Persiapan ini juga menyambut rencana kunjungan Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR pada 17 April mendatang.
“Mulai hari ini, semua yang kurang akan dibenahi. Termasuk sanitasi yang masih buruk,” kata Yamin.
Ia bahkan melibatkan Perumda PALD untuk membantu perbaikan sistem pengolahan air lindi.
Yamin menyoroti pentingnya konsep penanganan terpadu.
“Segalanya harus berbasis konsep. Sanitasi, penanganan sampah, aset. Kalau aset terbengkalai, lebih baik dilelang daripada menjadi sampah,” tegasnya.
Soal segel yang sebelumnya dipasang oleh Pusat Pengendalian Lingkungan Hidup (PPLH), Yamin memastikan telah mendapat izin pembukaan dengan syarat untuk perbaikan.
“Segel bisa dibuka, tapi hanya untuk pembenahan dan perbaikan saluran air lindi,” katanya.
Pemko juga berencana melakukan penghijauan di area TPAS setelah diratakan dan ditutup tanah. “DLH Provinsi sudah siap menyediakan bibit pohon. Kita ingin jadikan tempat ini lebih baik, bukan lagi sumber masalah,” tutup Yamin. (arum/sip)
Posting Komentar